Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kendaraan otonom (self-driving cars)

 


Kendaraan otonom, juga dikenal sebagai mobil otonom atau self-driving cars, adalah kendaraan yang dapat bergerak tanpa intervensi manusia. Sistem kendaraan otonom menggunakan berbagai teknologi, termasuk sensor, kamera, radar, lidar, dan perangkat lunak AI, untuk mendeteksi lingkungan sekitar mereka dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk navigasi dan pengendalian kendaraan.

Ada beberapa tingkatan atau level otonomi dalam kendaraan otonom, yang didefinisikan oleh Society of Automotive Engineers (SAE) sebagai berikut:

1.  Level 0: Kendaraan sepenuhnya dikendalikan oleh pengemudi manusia, tanpa bantuan teknologi apapun.

2.  Level 1: Fitur-fitur bantuan pengemudi yang sederhana, seperti cruise control atau sistem pengereman otomatis, tetapi pengemudi tetap bertanggung jawab untuk mengendalikan kendaraan.

3.  Level 2: Sistem semi-otonom yang dapat mengendalikan beberapa fungsi kendaraan secara otomatis, seperti akselerasi, pengereman, dan kemudi, tetapi pengemudi harus tetap siap untuk mengambil alih kendali dalam situasi darurat.

4.  Level 3: Kendaraan otonom yang dapat mengendalikan semua fungsi kendaraan dalam kondisi tertentu, tetapi pengemudi harus siap untuk mengambil alih kendali ketika diperlukan.

5.  Level 4: Kendaraan otonom penuh yang dapat mengendalikan semua fungsi kendaraan dalam kondisi tertentu tanpa intervensi manusia. Namun, kendaraan ini mungkin memerlukan pengemudi manusia untuk mengambil alih kendali dalam situasi-situasi tertentu atau di wilayah-wilayah tertentu.

6.  Level 5: Kendaraan otonom penuh yang dapat mengendalikan semua fungsi kendaraan dalam semua kondisi tanpa intervensi manusia. Pengemudi manusia tidak diperlukan dan kendaraan sepenuhnya otonom.

Pengembangan kendaraan otonom diharapkan dapat membawa berbagai manfaat, termasuk peningkatan keselamatan jalan raya, efisiensi transportasi, dan mobilitas bagi mereka yang tidak dapat mengemudi. Namun, masih ada beberapa tantangan teknis, hukum, dan regulasi yang perlu diatasi sebelum kendaraan otonom sepenuhnya diadopsi secara luas.

Awal pengembangan konsep kendaraan otonom dapat ditelusuri hingga beberapa dekade yang lalu, meskipun implementasi dan pengembangan teknologi yang sesungguhnya baru-baru ini menjadi lebih terlihat. Beberapa tonggak penting dalam sejarah awal pengembangan kendaraan otonom antara lain:

1.  1960-an: Pada awal tahun 1960-an, sejumlah penelitian awal dilakukan di berbagai institusi dan lembaga akademis untuk mengembangkan teknologi yang dapat mendukung kendaraan otonom. Salah satu contohnya adalah proyek Stanford Cart pada tahun 1960-an, di mana mahasiswa di Universitas Stanford mengembangkan kendaraan otonom pertama yang dapat mengikuti garis-garis di atas jalan.

2.  1980-an: Pada tahun 1980-an, beberapa perusahaan otomotif mulai melakukan penelitian dan pengembangan teknologi kendaraan otonom. Contohnya adalah proyek EUREKA Prometheus di Eropa, yang dimulai pada pertengahan 1980-an dengan tujuan untuk mengembangkan kendaraan otonom yang dapat mengikuti rute jalan tanpa intervensi manusia.

3.  Pengembangan Teknologi Sensing: Selama beberapa dekade terakhir, terjadi kemajuan pesat dalam teknologi sensing seperti radar, lidar, kamera, dan sensor-sensor lainnya yang memungkinkan kendaraan untuk mendeteksi lingkungan sekitarnya dengan tingkat akurasi yang tinggi.

4.  Pengembangan Teknologi Komputer: Perkembangan teknologi komputer, khususnya dalam kapasitas pemrosesan dan kecerdasan buatan, telah memungkinkan pengembangan sistem kendaraan otonom yang lebih canggih. Perangkat lunak AI, algoritma machine learning, dan teknologi pemrosesan bahasa alami semakin terintegrasi dalam sistem kendaraan otonom modern.

5.  Uji Coba di Jalan Raya: Sejak tahun 2010-an, beberapa perusahaan teknologi dan otomotif telah melakukan uji coba kendaraan otonom di jalan raya di berbagai negara. Uji coba ini membantu memvalidasi teknologi dan menyediakan data untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem kendaraan otonom lebih lanjut.

Dengan demikian, meskipun konsep kendaraan otonom telah ada sejak beberapa dekade yang lalu, pengembangan teknologi yang diperlukan untuk mewujudkannya terus berkembang pesat, dan implementasi kendaraan otonom secara luas masih dalam proses pengembangan yang terus-menerus.

Beberapa contoh kendaraan otonom atau self-driving cars yang telah dikembangkan dan diuji coba oleh berbagai perusahaan teknologi dan otomotif adalah sebagai berikut:

1.  Tesla Autopilot: Tesla, produsen mobil listrik, telah mengembangkan sistem kendaraan otonom yang disebut Autopilot. Sistem ini memungkinkan mobil Tesla untuk melakukan akselerasi, pengereman, dan kemudi secara otomatis di jalan raya. Namun, pengemudi masih diharapkan untuk tetap memantau situasi dan siap mengambil alih kendali kapan pun diperlukan.

2.  Waymo (sebelumnya Google Self-Driving Car): Waymo, anak perusahaan dari Alphabet Inc. (induk Google), telah mengembangkan teknologi kendaraan otonom yang telah diuji coba secara ekstensif di jalan raya. Teknologi ini menggunakan sensor radar, lidar, kamera, dan perangkat lunak AI untuk mendeteksi dan menanggapi lingkungan sekitarnya.

3.  General Motors Cruise AV: General Motors telah mengembangkan kendaraan otonom yang disebut Cruise AV. Kendaraan ini tidak memiliki kemudi, pedal gas, atau pedal rem tradisional, sehingga diklasifikasikan sebagai level 5 dalam skala otonomi SAE. General Motors telah melakukan uji coba kendaraan ini di kota-kota seperti San Francisco.

4.  Uber ATG (Advanced Technologies Group): Uber telah mengembangkan divisi khusus yang fokus pada pengembangan teknologi kendaraan otonom. Uber ATG telah menguji mobil otonom di beberapa kota di Amerika Serikat, meskipun program uji coba mereka telah mengalami penundaan dan perubahan strategi.

5.  Audi A8 (Traffic Jam Pilot): Audi telah memperkenalkan fitur Traffic Jam Pilot dalam model A8 mereka. Fitur ini memungkinkan mobil untuk mengemudi secara otonom di dalam lalu lintas yang padat pada kecepatan rendah (hingga 60 km/jam) dengan pengemudi tetap berada di kursi pengemudi dan siap mengambil alih kendali.

6.  Nissan ProPILOT: Nissan telah mengembangkan teknologi otonom yang disebut ProPILOT, yang tersedia dalam beberapa model mobil mereka. Sistem ini memungkinkan mobil untuk melakukan akselerasi, pengereman, dan kemudi secara otonom di jalan raya, tetapi pengemudi masih diharapkan untuk tetap memantau situasi.

Ini hanya beberapa contoh kendaraan otonom yang telah dikembangkan dan diuji coba oleh berbagai perusahaan. Meskipun teknologi ini terus berkembang, implementasi kendaraan otonom secara luas masih memerlukan penyelesaian berbagai tantangan teknis, hukum, dan regulasi.

(dikutip dan dirangkum dari berbagai sumber)

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad