Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ateis

 


Ateis adalah secara sederhana ialah seseorang yang tidak mempercayai adanya Tuhan atau dewa. Ateis tidak memiliki keyakinan pada entitas ilahi atau keberadaan makhluk supranatural. Istilah "ateis" berasal dari bahasa Yunani "atheos" yang berarti "tanpa Tuhan" atau "tidak ada Tuhan."

Dalam konteks agama, seorang ateis menolak keberadaan Tuhan yang dijelaskan oleh agama-agama yang ada. Mereka bisa memandang keberadaan Tuhan sebagai sesuatu yang tidak masuk akal secara logis atau tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Beberapa ateis mungkin memiliki pandangan bahwa keberadaan Tuhan bertentangan dengan pengalaman dan bukti empiris yang mereka amati di dunia ini.

Seorang ateis mungkin memiliki berbagai alasan atau argumen untuk menentang atau tidak percaya pada keberadaan Tuhan, termasuk pertimbangan logis, ilmiah, filosofis, atau moral. Beberapa ateis mungkin berpendapat bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung keberadaan Tuhan, sementara yang lain mungkin mempertanyakan konsep Tuhan yang berbeda dalam berbagai agama.

Awal mula munculnya ateisme sulit untuk ditelusuri secara pasti karena pandangan ateis telah ada dalam sejarah manusia sejak zaman kuno. Namun, beberapa pemikir dan filsuf kuno telah dikenal karena pandangan mereka yang skeptis terhadap keyakinan religius yang dominan pada zamannya.

Salah satu contoh awal mula pemikiran ateis adalah dalam filsafat Yunani kuno. Pada abad ke-5 dan ke-4 SM, di Yunani kuno, terdapat beberapa tokoh filsafat yang diketahui menyatakan keraguan atau penolakan terhadap keberadaan dewa-dewa Olimpus atau pandangan religius populer lainnya pada masa itu. Contohnya adalah filsuf atomis seperti Demokritus dan Epicurus yang memperkenalkan konsep atom dan menyatakan pandangan materialistik terhadap dunia, serta menolak peran dewa-dewa dalam mengatur alam semesta.

Selain itu, dalam tradisi filsafat India, ada aliran filsafat seperti Charvaka atau Lokayata yang muncul sekitar abad ke-6 SM, yang dikenal karena pandangan ateistik atau materialistik mereka. Mereka menolak gagasan tentang keberadaan dewa atau reinkarnasi, dan lebih memilih untuk berpegang pada pandangan materialisme dan hedonisme.

Meskipun pandangan ateis telah ada sejak zaman kuno, mereka sering kali dihadapkan dengan oposisi dari pemerintah atau agama yang dominan pada saat itu, sehingga sulit untuk menemukan rekaman atau catatan yang lengkap tentang pemikiran ateis pada periode sejarah awal tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua ateis memiliki pandangan atau pendekatan yang sama terhadap keberadaan Tuhan. Ada beragam pandangan dalam spektrum ateisme, dan setiap individu ateis mungkin memiliki pemahaman dan sudut pandang yang unik terkait dengan ketiadaan keyakinan pada entitas ilahi.

 (dikutip dan dirangkum dari berbagai sumber)

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad